Tuesday, September 30, 2014

Menjelang Oktober 2014.. 

Dah mula letak deadline untuk banyak perkara, antaranya...

1) Tugasan kerja di pejabat
2) Tutup akaun Cawangan
3) Perbelanjaan peruntukan Cawangan
4) Perpindahan ke pejabat baru (T T)
5) Akad Nikah & Walimah...

Allah..Allah...
Ada masanya, rasa penat urus itu dan ini, di kala kekurangan staf di pejabat
Ditambah persiapan diri yang bakal bertukar status tak lama lagi InsyAllah...

Tapi, rasa serabut ini tak boleh dibiarkan lama-lama..
Perlu cepat-cepat pujuk diri "InsyAllah, saya kan ada Allah, Allah kan...ada, jangan takut, Allah sentiasa ada"

Dan yang paling penting juga, Alhamdulillah, syukur...banyak yang Allah telah beri...

Dengar lagu  Najwa Latif, tajuk 'Adamu' di ikim tadi, rasa seolah-olah Allah jawab on the spot 'rasa penat' di hati ni...

Alhamdulillah....

------------------------------------------------------------------------------------------

AdaMu


Merenung ke luar jendela

Melihat kebesaranNya
Mensyukuri segala nikmat
Yang dikurniakan di dunia


Kau berikanku kekuatan

Tuk berpegang pada jalan
Walau penuh dengan cabaran
Ku tahu ku adaMu Tuhan


Kerna kau yang satu

Yang setia bersamaku
Dikalaku jatuhku bangkit kernaMu
Ku tahuku adaMu disisiku selalu
Bantulah hambaMu mencari keredhaanMu
Ku tahuku adaMu
Ku adaMu selalu



Merenung ke luar jendela

Melihat kebesarannya
Walau penuh dengan cabaran
Ku tahuku adaMu Tuhan

Najwa Latif

Wednesday, July 2, 2014


-------------------------------------------------

Beautiful reminder.. from Ustadh Nouman Ali Khan.
Allah (swt) mentions RAMADHAN only ONCE in the Qur'an.
For Muslims all over the world we always think about fasting when we think of Ramadhan.

However note that Allah did not introduce Ramadhan with fasting. 
So what did Allah say?

Al Baqarah Aaya 185:
Ramadan is the (month) in which the Quran was sent down, as a guide to mankind and a clear guidance and judgment (so that mankind will distinguish from right and wrong).."

Allah INTRODUCED Ramadhan with the QUR'AN instead. 
-The month of Ramadhan is in fact when the Qur'an was sent down. 
-Hence the FIRST thing we have to think about when it comes to Ramadhan is the QUR'AN. 

- Muslims know that Ramadhan is a time to get closer to Allah,  time to make a lot of doa,  to give up on sins,  to make istighfar. We have to do a little extra,  go to the masjid,  when before we do not go.

But what is actually the KEY to getting closer to Allah? 
- it is the QUR'AN 
- to fulfil the purpose of Ramadhan, this month has to be about the Qur'an for all of us. 
- treat it like we never had a relationship with the Qur'an before,  like we are starting all over again.

WHY OVER AGAIN?
Answer is back in Aaya 185 of Al Baqarah :
Al Baqarah is a Madani surah,  which means it came down when Rasululah SAW and the Muslims have made the Hijrah to Madinah. They have been Muslims for a long time and by then they already know Quran is guidance for humanity.  But when Allah introduces Ramadhan in Al Baqarah 185, Allah also re introduce the Qur'an - saying the Qur'an is guidance for people - which the Muslims and companions already know at that time.

The Lesson from this: 
When Allah RE INTRODUCE us to the Qur'an in that aaya,  it's almost like Allah SWT wants us to to start all over again. 
-Start reading and studying the Qur'an. 
-Start reflecting and thinking about the Qur'an in this month of Ramadhan like we have never read it before. 
-Like it's the first time!

This is BEAUTIFUL.  Why?
-If we did fulfill the rites of Ramadhan,  what Allah expects of us,  Rasulullah has said that all our previous sins will be forgiven. We get a new start. This new start will come from us making a new start in our life in Ramadhan,  and a new start with the Qur'an 

May Allah keeps us strong and steadfast in studying the Qur'an this Ramadhan and beyond. May Allah gives us clarity of mind and heart to understand it.  May Allah grant us wisdom to apply the knowledge from it and to teach it to others. Ameen.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------


Mood berjalan laju menikmati Ramadhan kali ini. Mudah-mudahan minggu hadapan dapat berlari dan terus memecut laju                                                                             

5 Ramadhan 1435H






Wednesday, May 14, 2014

Dalam Sujud Cintaku



Kau berikanku segala-galanya
dan Kau mengujiku dengan cinta dunia yang sungguh indah dan
Kau hiaskannya dengan intan permata dengan jua wanita 
dan kedudukan yang memalingkanku daripada-Mu

Dalam menikmati kurniaan-Mu
tak terucap lafaz terima kasihku
namun untuk jadi yang terbaik
juga masih belum kumampu

Dalam sujud cintaku
fanaku diulit rindu
getirnya cemas di kalbu
takut hidup tanpa redha-Mu

Hanya kerna-Mu Tuhanku
aku hidup dan ku akan
kembali pada-Mu
hanya pada-Mu dalam sujud cintaku.


Album :
Munsyid : Abd Halim - Devotees
http://liriknasyid.com






Sunday, April 13, 2014

                   

Suka dengan kata-kata pada gambar di atas.

Dapatnya dari facebook Dr Harlina Yang Disayangi Allah. Memang sangat-sangat memerlukan 'kata-kata inspirasi' seperti ini sekarang. Sebabnya, PBAKL 2014 semakin menghampiri hujung april ini, lebih kurang ada 7-8 buah buku belum di'khatam'kan. Rabbi asir wala tua'asir...

Lepas ini, tak boleh, tak boleh, tak boleh kata 'Saya tak cukup masa'.  Sebab... Allah sudah beri semua manusia sama sahaja 24 jam. 

Yang sebenarnya,  manusia sendiri tidak pandai mengurus masa. Para tabiin dan salafusoleh begitu 'banyak masa' sehingga dapat mengembara dan bermusafir (menggunakan unta/ berjalan kaki !) untuk menuntut ilmu, malah sempat mengarang berjilid-jilid buku yang bukan sedikit-sedikit manfaatnya kepada dunia hari ini.

Maka, saya selalu pesankan pada diri.. 
"Sangatlah tidak patut katakan 'saya tak cukup masa, untuk membaca', kerana, sumber dan bahan telah sedia ada, tinggal hanya saya sendiri sahaja untuk mengambil manfaatnya."

Bercerita tentang  B U K U, Ustaz Mohd Yusof Arbain kata...

"Kalau orang tanya, hobi awak apa?"
  
Dan kalau kita memang suka membaca, kita pasti jawab " Hobi saya membaca"

"M E M B A C A bukan hobi,  M E M B A C A  adalah waaaajib !". Sambung Ustaz.

Kan wahyu pertama kepada Rasulullah solallahu a;'alaihi wassalam adalah dari surah Al A'laq...

Iqra’ (bacalah) denqan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah. Iqra’ (bacalah), dan Tuhanmu lah yang Paling Pemurah, sang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.  Dia Mengajarkan kepada manusia apa sang tidak diketahuinya. (Q. Al ‘Alaq: 1-5)


Pilihan bacaan memang sangat banyak di luar sana. Teringat saya pada pesanan yang baik dari AA Gym kepada pembaca dan pembeli buku..
Apabila mahu membeli buku, kita berdoa tak? Harusnya doa dahulu. Pinta pada Allah," Wahai Allah, Engkaulah Pemilik Ilmu, Engkau mengenali sangat baik penulis setiap buku, Engkau Maha Tahu setiap penulis buku, akidahnya, kemurnian tauhidnya dan amalannya. Oleh itu ya Allah, berikan dan tunjukkan saya bacaan yang membuat saya dekat dengan-Mu Ya Allah.. Agak-agak, Allah abaikankah tawakal kita ini?? Disia-siakan tak doa kita ini?? Pastinya tidak ! Tapi sangat sedikit manusia yang membeli buku meminta tolong pada Allah.....

Apabila kita memang mencari redha Allah, InsyAllah, pasti Allah tunjukkan. Terkesan saya kepada perkongsian Puan Lina Karim ibu kepada penghafaz al quran Darwish Darwisya.. Kata beliau, semasa beliau awal-awal mengandungkan anak pertamanya Darwisya, beliau banyak terdedah kepada bacaan dari Barat. 

Cuma, di suatu ketika, ketika sedang memilih bahan bacaan di rak buku untuk dibaca, beliau telah menarik sebuah buku dari rak, namun sebuah buku yang lain terjatuh di kaki beliau. Buku yang terjatuh diambil dan beliau membeleknya. Ia adalah buku tentang Imam As Syafie. Ketika itulah, terdetik di hati beliau "Tak apalah, kita tukar angin la hari ini."

Ketika membaca buku itulah, barulah Puan Lina ketahui bahawa Imam As Syafie telah berjaya selesai menghafaz al quran pada usia 7 tahun!

Kesan dari pembacaan itulah, telah membuka mata Puan Lina sehingga ke hari ini, yang nekad mendidik anak-anak beliau mengikut acuan Rasulullah solallahu a'alaihi wassalam. Kerana bagi beliau, Islam telah menyediakan segala ilmu. Maka, berbalik semula kepada umatnya, mengembalikan kegemilangan Islam dengan banyak membaca dan mencari ilmu pengetahuan.

Moga-moga pilihan dan keputusan yang kita buat setiap hari termasuk bahan bacaan yang kita pilih adalah pimpinan dan ilham dari Allah. Ilmu hanya jadi MAKLUMAT dan INFO, sekiranya tidak diamalkan dan disampaikan... 

Dan ilmu dan pembacaan kita setiap hari sepatutnya makin mendekatkan kita kepada Allah. Itulah tanda ia rezeki Allah yang memberi Ilmu Bermanfaat.


“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.”

Tuesday, March 25, 2014

HADIAH HARIJADI ANAKKU

Subhanallah..

Sungguh tidak saya sangka bertemu nilai pendidikan melalui perkongsian Blogger Saiful Nang baru-baru ini.

Di saat zaman ibu bapa Generasi-Y yang rata-rata  kelihatannya mampu memenuhi kehendak anak-anak mahukan itu dan ini, mujur masih ada ibu bapa yang 'tabah hati' agar mendidik anak-anak agar mengenal erti kesusahan dan berdikari.

Pernah Ustaz Hasrizal mengatakan, ibu bapa zaman moden sangat memusuhi kesusahan. Mereka sangat risau anak-anak merasa susah sehingga semua kehendak anak-anak dituruti.

Setiap orang punya cara dalam membentuk dan melakar 'kain putih' yang diamanahkan Allah.. 

Namun, sebelum berkehendakkan anak-anak yang bergred 'Mukmin Profesional' maka, ibubapa harus terlebih dahulu menjadi lebih lagi menjadi 'Mukmin dan Profesional' nya...

Blogger Saiful Nang juga saya lihat menerapkan 'Takrir' dan 'Taklim' dalam membentuk jiwa dan minda anak-anaknya seperti yang pernah saya kongsikan di entri Perhimpunan Keluarga (Roll Call)

Sungguh, peranan Ibu Bapa, memang tak mudah!
Semoga jadi peringatan kepada saya untuk terus berani menambah satu lagi peranan Khalifah-NYA, mencontohi kehebatan sebagai ibu seperti  Huma Hatun, ibunya kepada Sultan Al Fateh dan Fatimah binti Al Hasan, ibunya kepada Imam Syafie.


--------------------------------------------------------------
HADIAH HARIJADI ANAKKU

Anak pertama saya bernama Orked. Lahir pada 20 Ogos 2008. Permata hidup saya dan isteri. Masih teringat panggilan telefon dari isteri mengatakan Orked jatuh dari walker dan dikejarkan ke hospital dan menerima 5 jahitan di dahi cukup buat jantung terasa nak gugur. Anak ini mahu kami jadikan istimewa sekali.

Sudah 5 tahun berlalu, saat kelahiran Orked. Dalam hati saya telah saya fikirkan biarlah anak ini membesar menjadi pembela dan serikandi agama, nusa & bangsa. Semenjak umur 2 bulan, Orked diletakkan di bawah penjagaan ibu-ibu, bapa-bapa dan adik beradik asnaf dan yatim di RUmah Pengasih Warga Prihatin setiap hari dan hanya pulang ke rumah pada malam hari sahaja. Saya menerima tentangan dari beberapa orang rapat saya mempersoalkan mengapa saya korbankan kehidupan anak itu di tempat anak yatim dan asnaf yang serba kekurangan itu?

Saya tetap berpegang, untuk anak ini belajar menjadi yang istimewa. Jika pembentukannya sama seperti orang lain, masakan ia mampu jadi pembela luarbiasa kelak. Tiada Barbie Doll, Hello Kitty, Dora, Barney dan apa-apa lagi ikon kanak-kanak yang menjadi aksesori permainan Orked. Hanya mainan terpakai sahaja yang ada.

Zaman kanak-kanak Orked dan rakannya seperti telah berakhir dengan cepat. Orked kata dia nak jadi "Kakak Besar". Dalam roll call dan juga ikrar harian, Orked sering memberitahu yang ia mahu cepat-cepat besar dan menjadi seorang yang hebat pada masa akan datang. Orked kadangkala nak jadi seorang Doktor, kadangkala nak jadi seorang Pensyarah seperti ibunya dan adakala nak jadi seorang usahawan seperti bapanya. Tetapi apapun cita-citanya, apabila ditanya apa yang mahu dibuat dengan kerja-kerja itu, Orked menjawab Orked mahu TOLONG ORANG SUSAH.


JIWA SUKARELAWAN

Terus terang, ia bukan perkara mudah untuk saya sendiri mendapatkan sedikit jiwa sukarelawan yang sanggup bersusah payah untuk orang lain ini. Ia terbentuk dari ibu dan juga ayah saya. Saya akui juga tidak mudah untuk saya didik isteri saya untuk mendapatkan jiwa sukarelawan seperti sekarang. Ia berlaku peringkat demi peringkat. Rupanya, anak saya mendapatkannya dengan mudah semenjak dari kecil lagi melalui lingkungannya di Prihatin.

Hadiah Harijadi ke-5 ini, Orked hanya minta diizinkannya untuk menyerahkan kesemua duit raya dan tabungannya itu kepada Mak Sofiah Wali (salah seorang ibu asnaf di Prihatin) bagi menampung kos pembedahan lutut beliau.

Sebagai bapa, saya tersentuh dengan izin yang diminta itu. Apa lagi yang saya mahukan dari seorang anak? saya ada harta yang cukup, saya mampu berikan anak saya kemewahan tetapi jiwa murni atas niat membantu orang lain sehingga berhabis-habisan itu satu perkara yang paling indah dalam hidup saya.

Saya mampu bawa Orked ke Disneyland setiap tahun, saya mampu bawa Orked melancong ke luar negara, saya mampu bawa Orked membeli belah pakaian berjenama, saya mampu belikan koleksi Mattel Barbie Doll, saya mampu bawa Orked ke Kidzania setiap minggu, saya mampu bawa Orked makan makanan terbaik di Kuala Lumpur tetapi jiwa luhur begitu tak mungkin saya dapati pada diri anak kecil itu jika saya berikan kesemua yang saya sebutkan itu.

Orked hanya mengikuti rombongan berziarah Warga Emas di Melaka, Perak dan Selangor sementara rakan yang semampu bapanya sedang bercuti di Disneyland. Orked pakai pakaian dari kotak-kotak yang disumbangkan oleh orang ke Prihatin sebagai pakaian yang disukai (jika dibelikan yang elok dan baru, dia jadi malu kerana tak sama dengan rakan lain), Orked makan nasi kawah beras hancur bersama anak-anak yatim dan asnaf yang daif ketika rakan semampunya sedang menikmati makanan di McDonald's dan A&W. Memang sebagai bapa saya kena tahan hati dengan semua itu.

Orked berkawan dengan orang-orang kurang bernasib baik dan saya bersyukur, itulah sumber keprihatinan Orked. Lingkungan Orked bukan kemewahan harta, permainan, baju berjenama tetapi kasih sayang dan ilmu.

Sebesar 5 tahun juga, Orked sudah kenal nilai wang ringgit. Tetapi saya bersyukur kerana Orked lebih menilai kemanusiaan berbanding nilai ringgit itu untuk dirinya. Orked saya didik menabung dari umur 3 tahun dan saya berikan Orked inspirasi untuk dia kumpulkan wang bagi membeli sesuatu yang dia mahukan. Orked mahukan sekeping puzzle besar 1000 potongan yang berharga lebih RM100. Saya mampu belikannya tetapi saya mahukan Orked merasakan sendiri itu adalah hasil simpanannya sendiri.

Benar, saya mampu mendidik anak saya menabung dan berjimat, tetapi saya lebih bersyukur kerana pelajaran yang terbesar bukan hanya sikap menabung itu. Saya terlupa ajarkan Orked sesuatu yang lebih berharga sehingga ia terjadi sendiri di hadapan mata saya. Selepas izin diberi, Orked dan sekumpulan kawan sebayanya di Prihatin membawa wang tabungan masing-masing dan membuat penyerahan kepada Mak Sofiah yang akan menjalani pembedahan keduanya minggu hadapan.

Ketika itu saya sedar, dan saya senyum dan tidak salahlah saya meletakkan anak saya membesar di Rumah itu. Sebuah rumah yang kelihatan kekurangan sarananya tetapi kaya dengan kasih sayang. Antara impian peribadi dan kasih sayang, mereka pilih kasih sayang. Saya mahu Orked begini. Jikalah Orked memilih untuk kemahuan peribadi berbanding kasih sayang, saya rasa hampir pasti saya dan isteri akan mengakhiri hayat di rumah jagaan orang-orang tua. Tetapi jika Orked meletakkan kasih sayang melebihi kepentingan peribadi, saya dan isteri mampu tarik nafas lega.

Air mata mengalir melihat proses kedewasaan anakku yang baru berusia 5 tahun pada hari ini. Hanya satu hadiah harijadi yang diminta sebelum harijadinya. Bukannya permainan mahal, bukannya kek bertingkat, bukan juga trip ke Disneyland tetapi HANYA keizinan untuk memberikan keseluruhan tabungannya kepada orang yang lebih memerlukan. Walaupun tindakan itu terpaksa mengorbankan impiannya sendiri.
Saya hanya mampu ajar Orked menabung, tetapi di Prihatin, Orked belajar tentang nilai kasih sayang dan kemanusiaan.

Kita kadangkala lupa, dunia jadi huru hara apabila "Kasih sayang" menjadi lebih murah berbanding "agenda peribadi".

SAIFUL NANG
Daddy Orked.

Sumber Facebook Saiful Nang




Tuesday, March 18, 2014







Bismillah Ar Rahman Ar Rahim

Alhamdulillah, Allah izinkan saya dan sahabat-sahabat lain ke Seminar Baitul Muslim 3.0. Berpeluang mengikuti Seminar Baitul Muslim 1.0. dan 2.0, ternyata tim One Heart berjaya memberi gambaran yang lebih jelas tentang konsep Baitul Muslim yang sebenarnya. Dan begitu jelas penambahbaikan yang berbanding seminar-seminar lalu.

Cuma, Seminar Baitul Muslim 2.0, terdapat satu slot yang amat meninggalkan kesan kepada saya iaitu Slot bersama Ibu Wirianingsih dari Indonesia yang membesarkan 10 anak yang kesemuanya Para Huffaz.

Subhanallah, sangat bermakna slot itu terutamanya kepada saya agar lebih mengenali al Quran.

Kembali kepada SBM 3.0, juga tidak kurang hebatnya. Begtu banyak mutiara hikmah dan ilmu sebagai bekalan untuk dipratikkan. (Semoga saya dapat amalkan dan terus menerus dapat kongsikan ilmu-ilmu kepada rakan-rakan lain)


-----------------------------------------------------------------
Tiada pasangan yang sempurna
Yang ada hanya pasangan yang tepat.
Berdoalah agar diberi pasangan & jodoh yang tepat..

(Ustaz Salim A Fillah)

 -----------------------------------------------------------------

Apakah solat yang kusyuk itu engkau menangis dalam solatmu?
Tidak.
Tetapi solat yang kusyuk itu dapat mencegah perkataan dirimu dari keji dan mungkar..
Apakah bukti solat zohormu kusyuk..? Iaitu dari solat zohor, engkau tidak berbuat keji dan mungkar hingga ke asar..
Dan begitulah solat-solat seterusnya..

(Ustaz Salim A Fillah)

-----------------------------------------------------

Komunikasi  Tanpa Suara

Ustaz Salim ke masjid namun tertinggal telefon bimbitnya di rumah.
Ustaz telahpun berada di masjid.
Sementara itu, Isteri di rumah telah menghantar SMS kepada ustaz supaya dibelikan mee.
Sedangkan telefon bimbit tiada di tangan ustaz.

Seusai solat, dalam perjalanan pulang ke rumah, ustaz berkata-kata dalam hati
"enaknya jika petang-petang ini dapat makan mee"

Lalu ustaz pun pergi membeli mee.
Sesampainya di rumah, Isterinya mengucapkan terima kasih tidak terhingga kerana membeli mee seperti yang telah dipesan dalam SMS.
Ustaz menjawab " Saya tidak membawa telefon bimbit, tertinggal di rumah"

 --------------------------------------------------------

Berkahwin ketika sukar, lebih indah saatnya manis lebih diingati kemudiannya nanti...
Berbanding berkahwin ketika sudah stabil.
Kerana...saat berjuang bersama-sama ketika sukar, lebih mudah dikenang semula nanti"

----------------------------------------------------------

 Ar-Rum : 21 (Sakinah, Mawaddah, Rahmah)

"Sakinah" - Menjaga kesucian bagi kalian dari hal-hal yang dimurkai oleh Allah.

Ia bukan hal yang tidak ada marah, tiada pertengkaran atau tiada salah faham, bukan! Bukan sakinah namanya jika suami isteri tidak pernah bertengkar. 

Hadith pada kalimah "Zatiddin"
Iaitu, orang yang komited dengan agamanya dan beriltizam untuk terus belajar.

Bukan yang sempurna 100% agamanya, kerana tidak ada manusia yang sempurna.

"Mithaqan ghaliza" :
1. Perjanjian antara Allah dengan U'lul A'zmi.
2. Perjanjian antara Allah dengan Bani Israel.
3. Ikatan pernikahan.

"Litaskunu elayha"
Tenteram ketika bersama dalam ketaatan dan tenteram ketika berpisah; saling mendoakan kebaikan.

Gerakan rasuah boleh eliminated dan vanished dengan pengaruh isteri dari saranan
“Jangan bawa balik rezeqi KECUALI yang halal”

----------------------------------------------------

Seorang peserta bertanya soalan yang mendapat tepukan gemuruh.

"Memandangkan si isteri suka bersembang, suka berbicara dengan suami tetapi suami bila pulang ke rumah banyak mendiamkan diri & fokus pada gadget (social network). 

Bagaimana?"

Ayat common suami saat isteri menangis,
"Buat apa kamu menangis, ia tidak menyelesaikan masalah
Menangis itu bukan penyelesai masalah bagi lelaki, tetapi saluran menyelesaikan masalah bagi perempuan.

Kata Ustaz Salim juga…
 "ILMU suami yang paaaaaaling dicintai isteri,
ketika isteri menangis, jangan dikesat air matanya jangan disekat tangisannya TETAPI suami sediakan tempat untuk menangis bagi isterinya.

-----------------------------------------------------------------

Suami : tanggungjawabnya berterusan untuk mendidik isterinya sepanjang hayatnya selagi mana isterinya tidak menutup aurat, tidak Solat dll. sehinggalah si isteri berubah.

Isteri pula sebaliknya. Apabila isteri menegur kesilapan suami, suami tak ikut, maka terlepas tanggungjawab isteri.

(Pengurusan Jiwa -Ustaz Ridhauddin)

------------------------------------------------------------------

Ustaz, bagaimana untuk mengetahui seseorang itu soleh dan solehah atau tidak?

Mohonlah fatwa daripada hati. Hati yang dekat dengan Tuhan tidak akan menipu dengan penipuan. Banyakkan solat dan kurangkan suuzhon pada orang, maka hati akan berfatwa. Hati yang bersih akan menghasilkan keputusan yang jernih. Apabila hati tenang dan cenderung, itu tanda istikharah kita terjawab.

Tidak akan menyesal orang yang istikharah dan tidak akan rugi orang yang bermesyuarah

(Ustaz Ridhauddin Mohd Salleh)

-----------------------------------------------------------------

Tuan Samsuddin Kadir memulakan slot beliau 'fulus oh fulus' dengan bacaan doa dalam Bahasa Melayu..

"Ya Allah, kurniakan aku dengan kefahaman para Nabi,
Hafalan para Rasul, dan ilham para malaikat yang hampir denganMu. Ya Allah yang Maha Pembuka lagi Maha Tahu,
Bukakanlah pintu hati kami seperti orang yang arif lagi bijaksana

Tok Guru saya kata "kita perlu BERDOA.. bukan 'membaca' doa". Kata Beliau.
(Berdoa, biarlah difahami)

Kata beliau juga,  "Berdoa supaya biar kita cakap sedikit, tapi orang dapat faham banyak"

------------------------------------------------------------------

Jangan tetapkan wang hantaran jika tidak mahu mengambil risiko perselisihan pendapat dengan keluarga mertua, apatah lagi wang hantaran yang tinggi. 

Apabila kita meletakkan wang hantaran, kita telah mencipta persepsi negatif. Masuklah ke dalam keluarga baru dengan suasana yang harmoni dan disayangi.

Majlis kahwin yang melampau ibarat menjadi raja 4 jam, dan menjadi hamba seumur hidup. 

Pembelanjaan kahwin yang paling banyak ialah pembiayaan membiayai pembelanjaan "seronok". 

Kajian menunjukkan, orang yang merasakan dirinya mahal, dia tidak memerlukan apa-apa yang mahal untuk dilekatkan di sekelilingnya

Ada 3 pelaburan yang paling menguntungkan:
1) Ilmu
2) Hartanah
3) Emas

Matlamat hidup ini bukanlah untuk kaya atau menghimpun harta melimpah ruah di dunia, tetapi menjadi kaya untuk menambah pahala dengan membantu orang yang memerlukan.

(Tuan Samsuddin Kadir)

------------------------------------------------------------------

Anak-anak belajar dari ibubapa melalui;
1. Pendengaran.
2. Penglihatan.

Rumahtangga bukan hanya membabitkan hukum-hakam,
malah perlu diiringkan dengan seni.

Senaraikan kriteria yang diimpikan pada anak-anak

Contohnya...
"Saya mahukan anak yang cerdik"
Kemudian ubah ayat tersebut "Saya anak yang cerdik"

Siapa anak kita ia datang dari binary code yang lahir dari kita.

Pantaulah anak sendiri, jika perlu hantar kepada orang lain hantar kepada orang yang menjaga solat
1. Nature - tolong siapkan diri kita sendiri; sikap; sifat anak lahir dari genetik kita.
2. Kurangkan menjadi diktator dalam rumahtangga; jadilah demonstrator.

Serapkan nilai demonstrator "Jom solat bersama Abah"
Jangan jadi diktator "Kau pergi solat!!

3. Nilai tarbiah dalam suasana & contoh agama - ia membentukkan akalnya meninggikan jiwanya meninggikan keperibadiannya.

------------------------------------------------------------------

Poligami pada hakikatnya adalah sesuatu yang indah dengan matlamat yang suci. 

Ia jauh lebih baik daripada terjebak melakukan perkara yang dimurkai Allah. Tetapi ia boleh menjadi mimpi ngeri apabila tidak dapat diuruskan dengan baik.

Ia adalah pilihan dengan pilihan.

------------------------------------------------------------------

Lelaki/wanita yang memandang dengan nafsu - akan cari pasangan yang cantik rupa paras.
Lelaki/wanita yang memandang pada akal - akan cari pasangan yang cantik pada ilmu.
Lelaki/wanita memandang pada hati - akan cari pasangan yang berakhlak mulia.

Ianya pilihan. Kita yang memilih...

------------------------------------------------------------------

Berbuat baik kepada pihak yang buat baik pada diri, haiwan juga buat...

Tapi buat baik kepada orang yang buat buruk pada kita, itulah Agama..

Dan begitu juga silaturrahim, bukan dengan orang yang memang sedia ada hubungan silaturrahim kita, tetapi silaturrahim itu adalah dengan 'sambungkan' hubungan kepada orang yang mahu putuskan hubungan dengan kita...

(Ustaz Ebit Lew)

--------------------------------------------------------------------

Abdullah Ibnu haris berkata, Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyum kecuali Rasulallah SAW

Baginda senyum ketika sedih dan juga ketika gembira.
Ketika susah dan ketika senang.

Nabi SAW berkata kepada Anas bin Malik yang mempunyai ramai anak, Berakhlaklah kamu dan mulakanlah dengan senyuman.

Lihatlah wajah ibu bapa, anak, isteri dan suami. Dan SENYUMLAH...
Itulah pengikat kasih sayang keluarga.

(Cinta di Rumah Rasulallah-Ustaz Ebit Lew)

------------------------------------------------------------------

Lima bahasa cinta

1) Bahasa dan kata-kata manis. Pujuklah ketika merajuk. Panggillah dengan panggilan yang baik. Luahkan rasa kasih, apabila anda menyayangi seseorang.

2) Hadiah. Tahaddu Tahabbu. Orang yang memberi hadiah akan disayangi.
3) Sentuhan
4) Masa yang berkualiti.
5) Khidmat. Iaitu saling membantu.

(Ustazah Isfadiah; Ustaz Muhidin)

-------------------------------------------------------------------

Hidupkan amalan Nabi dalam Rumah

1) Berkasih Sayang (Senyum, Salam dan Sentuhan)
2) Solat. Bangun subuh berjemaah dan kejutlah keluarga untuk solat tahajud. Jagalah solat di awal waktu.

Sahabat menceritakan, “Apabila azan dilaungkan, Rasulallah seolah2 tidak mengenali kami lagi.” Sepanjang solat, nabi akan menangis. Saat solat, jantung baginda kedengaran seperti air yang mendidih.

Doa selepas melakukan perkara baik akan dimakbulkan walaupun mengangkat halangan di tengah jalan. Jadi, berdoalah untuk jodoh yang baik.

3) Doa mendoakan- Sentiasa doakan ahli keluarga kita.
4) Kata “salah saya”-  Tidak malu mengaku kesalahan

Peluklah isteri 10 saat sebelum bekerja setiap hari. Ia akan menyihatkan dan menambah kasih sayang.

5) Jangan pernah berkata 'kenapa macam ni, kenapa tidak macam ni?"

Apa yang berlaku, yang kita suka atau yang kita tidak suka adalah rahmat daripada Allah.

6) Hidupkan taklim/Motivasi
7) Baca Al-Quran/Manzil
8) Khidmat diri sendiri
9) Keluar rumah dengan kaki kiri. Bacalah bismillahi ‘tawakkkal tu ‘ala Allah. La haula wala quwwata illa billah”

Nabi dulu berpenat lelah dan menangis untuk membawa Islam kepada kita.
Adakah kita sanggup melambatkan solat hanya kerana sebuah drama atau sebuah handset?

-------------------------------------------------------------------

Matlamat perkahwinan ialah untuk "investment" dunia akhirat.

Apakah "investment" tu???
"Investment" itu ialah ANAK-ANAK yang SOLEH.

-----------------------------------------------------------------

RUMAHTANGGA berbeza dengan RUMAH. 
Rumah dibina dengan batu bata. 
Rumahtangga pula dibina dengan kasih sayang, cinta, rindu dan rasa tanggungjawab. 
Dan.... ruhnya adalah sakinah, mawaddah dan rahmah.

Ketenangan, kebahagiaan dan kasih sayang.

Rumah kita Home atau House?
A house is just a place where people live. Home is truly where the heart is.

(Ustaz Pahrol Mohd Juoi, Rumahtangga Tapak Perjuangan)

-----------------------------------------------------------------

Tidak mendapat cinta manusia di dunia, tidaklah bermakna kita tidak dapat ke syurga. Jangan risau, kerana cinta kita menunggu di akhirat sana. Ini janji Allah yang manusia diciptakan berpasangan.

Tetapi risaulah jika kita tidak mendapat Cinta Allah. Jika di dunia pun sudah gagal mendapat cinta Allah, apatah lagi di akhirat. Bagaimana rasanya jika Allah tidak sudi memandang kita di akhirat sana?

------------------------------------------------------------------

Orang yang memberi lebih baik daripada orang yang menerima. 

Suami Isteri sepatutnya berlumba-lumba melakukan tanggungjawab, bukan berlumba-lumba menunggu-nunggu haknya.

Jangan persoalkan hak yang belum ditunaikan, tetapi lihatlah pada tanggungjawab yang belum kita ditunaikan. Mudahkanlah urusan kita menjawab di hadapan Allah nanti.

-------------------------------------------------------------------

Orang kata, Pernikahan penyatuan dua hati. Sedangkan penyatuan dua hati adalah IMAN.

(Ustaz Pahrol Juoi)

-------------------------------------------------------------------

Sudah berkahwin,

Ada suami/isteri itu NIKMAT, tapi ada suami/isteri yang Soleh/Solehah itu RAHMAT. Suami sebagai khalifah, Isteri sebagai Raudhatul Bait (pengurus rumah tangga).

Ada anak itu NIKMAT, tapi ada anak yang Soleh/Solehah itu RAHMAT.

Ada rumah, tak kisahlah luas atau sempit itu NIKMAT, tapi rumah yang dipenuhi dengan ilmu Baiti Jannati itu RAHMAT

------------------------------------------------------------------

Sedar tidak sedar Keluarga Usrah itu adalah PROSES membentuk keluarga, Keluarga Baiti Jannati..

Rukun Usrah
1) Taaruf- mengenali. 5 tahun pertama perkahwinan, paling banyak berlaku penceraian.
2) Tafahum- memahami. Fahami kelemahan dan kelebihannya.
3) Takaful- melengkapi. Tahu kelemahan pasangan, maka kita jadilah pelengkapnya

Allah tidak melihat keputusan, tetapi Allah melihat usaha. Menjadi pasangan yang baik, ialah on going proses.

Jangan memandang rendah kepada pasangan. 

Tetapi sebutlah “I am here to complete you“.Teruslah berusaha untuk terus belajar dan memahami kerana matlamat kita ialah mendapat Redha Allah

------------------------------------------------------------------

Family Planning

Pregnant- by choice, intended & wanted, Saya  tidak  setuju dengan “Bunting Pelamin" Kahwin, months masih awal, sekurang-kurangnya 6 bulan untuk saling kenal.

(Dr Harlina Siraj)


------------------------------------------------------------------
Rujukan dari peserta SBM 3.0 lain




Monday, March 17, 2014

“Mak Ndak, Nak Sayang”

Semalam, lepas kerja singgah rumah Abang sebelum ke kelas malam di Wangsa Maju.

Sampai-sampai, anak saudara yang bernama Haziq tolong bukakan pintu pagar. 

Sambil sengih menunjukkan gigi kapaknya. Hilang penat tengok senyuman dia. :)

Masuk je rumah, dia hulurkan tangan untuk bersalam.

Saya, senyum balik dan kata “Rindulah Mak Ndak dengan Haziq, meh sini nak peluk”

Haziq senyum sampai telinga apabila kena peluk.

Tak sangka pula dia suka kena peluk.

Sambil tengok berita, Haziq banyak cakap dengan saya.

Pelik.

Selalunya, dia memang asyik dengan tab-nya main game.

Haziq banyak bertanya dan bercakap tentang kapal terbang MH307.

Saya melayan “Ha’ah la kan,  yeke Haziq?, ohh….”. Meraikan kanak-kanak umur 7  tahun bercakap tak nak berhenti..

Yang paling rasa mahu tergelak, bila Haziq cakap..

“Mak Ndak jangan naik kapal terbang tau, ada penumpang hantu”

Saya tanya balik, “Mana Haziq tahu ada penumpang hantu”
“Tu.. berita cakap…”. Jawab Haziq.

Cepat benar  budak-budak sekarang cerap maklumat.

Kemudian saya pun terangkan, “Hantu mana ada Haziq, Allah je yang ada. Penumpang hantu yang berita cakap tu, penumpang yang guna passport palsu tu,  yang Haziq cerita panjang-panjang tadi pasal orang Iran tu….”

“Oooohh”. Panjang muncung Haziq respon balik.

---------------------------------------------------------------

Kemudian, makan malam dengan Abang dan Kakak Ipar.

Sebelum makan saya cakap pada Haziq

“Haziq.. baca doa ye..” Dia pun angguk-angguk sambil baca doa makan.

Selesai baca doa saya puji..
“Bagus Haziq baca doa! Macam imam masjid baca doa lah”
Haziq senyum sampai telinga.

Selesai makan, kemudian Ayah Haziq (Abang saya) mengajak Haziq keluar beli barang.

Haziq siap-siap tukar baju dan kemudian dia hulur tangan kepada saya mahu bersalam.

Saya macam terkejut sekejap. Selalunya, kalau nak keluar berjalan, saya yang ingatkan dia..
“Eh, Haziq tak nak salam Mak Ndak ke.. Kejap lagi Mak Ndak nak balik…”

Tapi, kali ni, dia sendiri tercongok depan saya.

Selepas bersalaman. Dia masih berdiri depan saya.

Kemudian dia cakap, “Mak Ndak.. nak sayang…”

Hah !
Rupanya nak peluk…  

Manis betul Ahli Syurga yang seorang ini…

Lepas peluk, dia boleh senyum dan jawab…
“Lain kali Mak Ndak datang sini lagi tau..”


Berkumpul tapi Tidak Bersama.

Satu pengalaman yang tidak mungkin saya lupa, apabila suatu hari saya dan keluarga makan di luar. 

Sambil tunggu pesanan sampai, di sebelah meja saya terdapat  sebuah keluarga yang juga sedang menunggu pesanan.

Namun yang saya perhatikan kesemuanya ‘amat sibuk ‘ dengan gajet. 

Hanya tinggal bayi kecil dalam dukungan si emak. Itu pun Si Emak memegang Ipadnya di sebelah tangan lagi.

Sungguh menyedihkan suasana itu.

Sebab apa?

Mereka berkumpul. Tetapi hati tidak bersama.

Sejak dari itu, saya cuba berusaha kurang-kurangkan memegang telefon bimbit ketika makan dan ketika berbual dengan ahli keluarga. 

Terutama dengan anak saudara. Sebabnya, kanak-kanak akan banyak  belajar melalui perlakuan (contoh teladan), bukan semata-mata perkataan dan arahan.

Kanak-kanak ini akan melayan orang dewasa mereka di masa hadapan, sebagaimana orang dewasa melayan mereka di waktu kecil, iaitu sekarang. Lumrahnya begitu.

Apa yang saya belajar, tentang malam tu adalah bagi kanak-kanak 7 tahun, mungkin erti ‘sayang’ pada mereka adalah pelukan, puji dan berborak-borak dengan mereka seperti yang pernah saya pelajari di siri-siri bengkel Teknik Mendorong Teknik Nabi (solallahua'alaihi wassalam)

Mudah untuk mendorong jika seseorang itu rasa dihargai (melalui pujian).

Jadi, kanak-kanak mudah menurut kata jika mereka rasa dihargai dan disayangi.


Teknologi dan Komunikasi

Dr Syukri Abdullah juga pernah menyebut... 
“Gajet akan ambil alih tugas menjadi sahabat baik kepada anak-anak jika Ibu bapa sangat malas untuk berkomunikasi dengan anak-anak”.

Gajet juga dianggap biasa bagi Ibubapa yang mampu. Namun ia beri kesan negatif pada perkembangan dan pertumbuhan kanak-kanak seperti yang saya baca di child-psychiatrist.

Teknologi masih lagi perlu, namun dengan kawalan dan pemantauan. Itu bagi kanak-kanak berumur kurang 7 tahun. Bagi orang dewasa sendiri perlu ada kawalan dalam penggunaan teknologi dan gajet. Kerana ia boleh mencederakan emosi orang sekeliling kita ketika tiada eye contact. 

Seorang sahabat saya juga pernah berjenaka dengan sinis. Katanya…
“Orang sekarang kebanyakan berjalan menundukkan pandangan…
..tundukkan pandangan bukan seperti diperintah dalam al quran, tapi melihat telefon bimbit yang ada di tangan..

Oleh itu, gunalah apa sahaja kemajuan sedia ada. Namun sebagai manusia yang diberi akal fikiran dan pertimbangan yang waras, kita perlu bijak memilih yang mana keperluan dan yang mana kehendak.



Thursday, March 13, 2014

LOST N FOUND DI JEPUN


Rakyat Jepun sangat berbangga dengan sifat amanah.

Mereka sering menyebut 'Nothing get lost in Japan'.

Inilah moto meraka dan selalu dilaungkan. 'Tiada yang hilang di Jepun'.

Mereka sangat yakin dengan sistem dan bangsa mereka. Yang mana, barang yang hilang akan dijumpai, takkan hilang.

Kerana itu kotak 'Lost and Found' disediakan di kawasan atau stesen kereta api. Barang yang ditemui akan diletak dalam kotak itu.

Di peringkat sekolah rendah lagi, anak-anak kecil di Jepun terdidik dengan sifat amanah. Yang mana, setiap barang yang dijumpai akan dikumpul di suatu tempat bagi memudahkan ia dijumpai semula oleh pemilik.



Namun, di Malaysia sendiri, jika ada kehilangan barang, dimana anda akan mencarinya??

Polis sendiri tidak dapat menolong... 

Sedangkan Islam mempunyai sistem yang dinamakan 'Luqatha'. Dalam ilmu fekah Imam Malik menyebut, barang yang dijumpai perlu dijaga selama setahun. Tidak boleh digunakan, dan ia perlu diisytiharkan! Selepas setahun barang itu miliknya atau hukumnya berubah.
Hukum Fekah ini telah diabaikan di banyak negara Islam... 

Islam telah menyediakan jalan dan sistem terbaik untuk kepentingan bersama..
Tapi Masyarakat Jepun lebih Islam dari Orang Islam sendiri.